Pages

Wednesday, October 27, 2010

Subhanallah...

            Subhanallah…
            Alhamdulillah..
            Allahuakbar….

            Indahnyanya ciptaan-Mu Ya Allah. Sesiapa sahaja yang memandang wajah bayi kecil ini pasti rasa seronok sebab comel sangat. Sekujur tubuh yang suci dari sebarang dosa ini lahir hasil cinta pasangan pilihan Allah. Maka lahirlah generasi penerus perjuangan ini. Setiap pasangan pasti menanti kehadiran permata keluarga kerana bayi adalah pelengkap kehidupan sepasang suami isteri.
           
            Namun, apa yang menyedihkan hati ini, semakin banyak bayi luar nikah dilahirkan. Memang mereka lahir dari rasa cinta pasangan masing-masing, tapi sejauh mana ikatan percintaan mereka. Sedar atau tidak, cinta mereka palsu belaka. Tidak sepatutnya rasa cinta diperjudikan dengan sebuah hubungan yang tidak halal. Bahkan membiarkan mereka terumbang-ambing, nafsu tidak tertahan lagi, maka lahirlah bayi-bayi malang hasil “cinta monyet” yang tiada kesudahannya.

            Aduhai, malang sungguh nasibmu bayi kecil. Sekalipun engkau comel sekali manapun, ibumu tidak menerima, bahkan membiarkan dirimu di tepi jalan, di tong sampah. Ibu berniat membunuhmu duhai bayi kecil! Maafkanlah ibumu, dia kebingungan kerana dia sudah tersalah langkah. Ingin di bawa mu pulang ke rumah, sudah pasti keluarga tidak menerimanya kerana telah melahirkan anak luar nikah. Jadi, dia lebih rela membuangmu demi menutup keaibannya.

            Remaja seislamku, kenapa kalian tega membuat perkara mungkar ini. Tidak cukupkah dosa kalian berzina untuk ditambahkan pula dengan dosa membuang bayi yang tidak berdosa?  Tidakkah kalian fikirkan perasaan pasangan lain yang sampai sekarang tidak dikurniakan anak dalam kehidupan berumah tangga mereka? Kalian senang-senang membuat hubungan haram dan senang-senang pula membuangnya. Aduh, parah sungguh remaja hari ini!

          Tahu di mana salah kalian? Salahnya kerana kalian meletakkan rasa cinta kalian tidak kena pada tempatnya. Kalian tidak adil kerana mencintai manusia lebih dari Allah. Bukankah Allah yang engkau patut cintai lebih dari segalanya? Ingat remaja, jika kalian mencari cinta-Nya yang satu, kiranya tiada cinta insani untukmu… kelak, aka nada cinta untukmu, dari insan yang mencintai Allah, sebagaimana cintamu terhadap-Nya….

           Renungkanlah remaja seislamku, di Palestine bayi-bayi kecil ini membesar dalam suasana perang yang sungguh dasyhat. Bila menginjak dewasa, kanak-kanak kecil ini dilatih untuk berjuang menegakkan Islam. Seusia 1 tahun mereka sudah mula memegang batu-batu kecil lantas membalingnya ke tank Israel durjana. Mereka tidak mati katak di tepi tong sampah seperti yang kalian lakukan kepada bayi kalian, tetapi mereka mati syahid kerana berjuang di jalan-Nya.

            Renungkanlah bait-bait sajak ini, luahan hati seorang ibu buat arwah anaknya di Gaza….

Bermimpilah yang indah, anakku
saat kucium keningmu dengan mata basah
lalu kukalungkan selendang berkotak pada lehermu
dimana serpih mortir Israel laknat itu menembusnya
dan membuatmu meregang nyawa
lalu menyebut nama ibu dan ayah berulang-ulang
menahan rasa perih menikam tulang

Bermimpilah yang indah, anakku
Ada ayah yang telah syahid menunggumu di gerbangNya
Airmata ibumu akan menjelma seumpama titian pelangi
membawamu kesana, ke haribaanNya yang kekal
bersama doa-doa yang ibu lantunkan
setiap saat, setiap kali,
saat membasuh pelan darah yang mengucur dari lehermu

Bermimpilah yang indah, anakku
Kamu tak akan sendiri
Ibu selalu hadir untukmu, disampingmu
menyenandungkan tembang-tembang syahdu
disela-sela gemuruh pesawat tempur merobek langit
dan dentum suara bom menggetarkan bumi
Ibu selalu ada bagimu
bersama lirih dzikir dan takbir penuh tawadhu’

Bermimpilah yang indah,anakku
dalam lelap tidur panjang,
kasih ibu menemanimu
bagai pendar cahaya dalam sepimu dan juga
pada riuh perang yang tak berkesudahan

No comments: